Pendahuluan
Pemahaman
perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar harus
memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka mendapatkan kepuasan yang
lebih besar kepada konsumen. Pada pasar ini permintaan dan penawaran bergerak
secara leluasa. Karena dalam pasar ini terdapat banyak penjual dan pembeli.
Sehingga harga yang terbentuk dikarenakan keinginan produsen dan konsumen.
Karena permintaan mencerminkan konsumen dan penawaran mencerminkan produsen.
Bentuk pasar persaingan sempurna terdapat terutama dalam bidang produksi dan
perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak
kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan
jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan, kerajinan ).
Dalam pasar
persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya jumlah penjual
dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh satu
penjual atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat
harga yang terbentuk didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah.
Bagi pembeli,
barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah
pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila
penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga.
Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
Pasar
persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena sistem
ini di pasar ini menunjukkan struktur pasar yang menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang memiliki efisensi tinggi. Tetapi dalam
prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya menunjukkan persaingan sempurna yang murni.
A.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna yaitu industri dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli, dan setiap penjuala dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan di pasar.
Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
1.
Perusahaan
adalah pengambil harga
Perusahaan
adalah pengambil harga berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak
dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan di
pasar, tidak akan menimbulkan perubahan atas harga pasar yang berlaku. Harga
barang ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli.
2.
Setiap
perusahaan mudah keluar atau masuk
Dalam pasar
persaingan sempurna tidak ada hambatan-hambatan baik secara legal atau bentuk
lain untuk perusahaan dalam kegiatan di pasar persaingan sempurna. Perusahan
mudah untuk meninggalkan atau masuk ke dalam kegiatan pasar persaingan sempurna
tanpa hambatan.
3.
Menghasilkan
barang serupa
Barang yang
dihasilkan berbagai perusahaan cenderung tidak mudah dibeda-bedakan. Barang
yang dihasilkan serupa atau sejenis. Barang tersebut dinamakan dengan istilah
barang identical atau homogenous karena barang yang dihasilkan
sangat serupa sehingga pembeli tidak bisa membedakan produk yang dihasilkan
oleh produsen A atau B atau produsen lainnya. Dalam pasar ini perusahaan tidak
perlu membuat promosi penjualan karena hal itu tidak efektif untuk menaikkan
penjualan.
4.
Terdapat
banyak perusahaan di pasar
Aspek yang
menyebabkan perusahaan tidak mempunayai kekuasaan untuk mengubah harga yaitu:
a.
Jumlah
perusahaan yang banyak
b.
Setiap
perusahaan relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan perusahaan yang
ada di pasar
Aspek tersebut menyebabkan produksi setiap perusahaan sangat
sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,
sehingga semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan seperti menaikkan atau
menurunkan harga, menaikkan atau menurunkan produksi sama sekali tidak akan
mempengaruhi harga yang berlaku di pasar tersebut.
5.
Pembeli
mengetahui secara sempurna mengenai pasar
Dalam pasar
persaingan sempurna pembeli juga sangat banyak dan setiap pembeli memiliki
pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar. Pembeli mengetahui tingkat
harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga tersebut, sehingga
produsen tidak dapat menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga
yang berlaku di pasar.
B.
Permintaan dan Hasil Penjualan
Hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis usaha suatu
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan yaitu:
1.
Biaya
yang dikeluarkan perusahaan
2.
Hasil
penjualan dari barang yang dihasilkan
perusahaan itu.
Ø Permintaan Pasar dan Perusahaan
Dalam pasar persaingan sempurna suatu perusahaan tidak mempunyai
kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh
pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar. Seorang produsen hanya
menerima saja hara yang telah ditentukan tersebut, sehingga seberapa banyak
barang yang dihasilkan dan dijual oleh produsen tidak akan sedikitpun merubah
harga yang telah ditentukan di pasar.
Ø Hasil Penjualan marginal, rata-rata dan total
Hasil Penjualan rata-rata
Kurva
permintaan pada dasarnya digambarkan untuk menjelaskan tentang jumlah
permintaan terhadap suatu barang pada berbagai tingkat harga. Di dalam analisis
kegiatan perusahaan, ia menunukkan hasil penjualan rata-rata yang diterima
produsen pada berbagai tingkat produksinya.
Hasil penjualan marginal
Hasil penjualan
marginal merupakan hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam
analisa penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan.
Hasil penjualan total
Hasil penjualan total adalah seluruh
jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang
diproduksikannya. Dalam pasar persaingan sempurna harga tidak akan berubah
meskipun jumlah barang yang dihasilkan sangat banyak. Ini menyebabkan kurva
penjualan total berbentuk garis lurus.
P
P
6000
d1=AR1=MR1
3000
d=AR=MR
Q
0
Kurva permintaan
P TR1
6000
_ _ _ _ _ A1
TR
3000
_ _ _ _ _ A
Q
0 10
Kurva hasil penjualan
C.
Permintaan
dalam Mekanisme Pasar Persaingan sempurna
Semakin banyak kelebihan kapasitas
produksi berarti setiap kenaikan permintaan dapat dipenuhi tanpa membuat
harga-harga naik. Hal inilah yang menahan penjual untuk tidak menaikkan
harganya meskipun ada kenaikan permintaan. Bila ia menaikkan harganya, pembeli
akan membelinya dari penjual lain yang juga memiliki kelebihan kapasitas.[1]
Sumber:
Adiwarman Karim, 2011
Secara grafis, kurva permintaan
digambarkan dengan garis horizontal, atau / disebut elastis sempurna. Bila
penjual menjual dengan harga di atas harga pasar, kuantitas permintaan nihil
(Qd = 0). Bila pembeli ingin membeli dengan harga di bawah harga pasar, penjual
tidak mau menjual (Qd = O) karena ia dapat menjualnya dengan harga yang lebih
baik yaitu pada harga pasarnya.[2]
Dalam penjelasan selanjutnya, titik
optimal penjual terjadi ketika MC = MR. Karena bentuk kurva permintaan D berupa
garis horizontal, maka kurva permintaan D berhimpit dengan kurva marginal
revenue MR, dan dengan kurva average revenue AR. Sedangkan kurva penawaran S
adalah juga kurva MC. Keseimbangan terjadi pada titik (p*, q*), yaitu ketika
kurva MC bertemu dengan kurva MR, dalam hal ini ketika S = D.[3]
D.
Jangka
pendek Pasar Persaingan Sempurna
Dalam jangka waktu yang sangat pendek atau dikatakan
juga sebagai periode pasar (market period), tidak ada respons penawaran.
Barang-barang sudah ada di pasar dan harus dijual. Dalam situasi ini harga
bertindak sebagai alat untuk menjatah permintaan. Harga bersifat fleksibel
untuk menjamin penawaran sama dengan permintaannya (market clearance)
sebab barang harus terjual selama jangka waktu itu. Meskipun harga pasar
mungkin dapat digunakan sebagai tanda bagi produsen untuk menentukan penawaran
dalam jangka waktu yang akan datang, namun mereka tidak mungkin untuk mengubah
penawarannya.[4]
Dalam jangka pendek perusahaan hanya mempunyai satu
atau lebih faktor tetap, dan satu-satunya cara untuk mengubah outputnya adalah
dengan menggunakan lebih banyak atau lebih sedikit faktor yang dapat diubahnya,
dan syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan selalu dalam kondisi seimbang
adalah[5]:
1) Perusahaan
sebaiknya hanya berproduksi paling tidak bila biaya variabel (VC) adalah sama
dengan penerimaan total (TR) atau biaya variabel rata-rata (AVC) sama dengan
harga (P). Dalam kondisi ini perusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap
(FC), dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi tetap harus dikeluarkan.
Tetapi jika biaya rata-rata lebih kecil dari harga, maka perusahaan tidak mampu
menutupi lagi beban biaya tetap. Kegiatan prduksi hanya menambah beban, karena
itu produksi sebaiknya dihentikan.
2) Perusahaan
memproduksi pada saat MR=MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam
kondisi buruk, kerugian-kerugian yang terjadi minimum.
Dari Gambar kurva dibawah, output saat ini diwakili
oleh kurva permintaan, D, penawaran tetap pada Q*, maka harga keseimbangan
pasar Pi. Pada harga Pi semua individu ingin menjual sebesar Q* tanpa
memperhatikan tingkat harga. Disini Pi dan Q* merupakan kombinasi harga dan
kuantitas keseimbangan. Jika permintaan bergeser ke kanan atas, D’, harga
kese¬imbangan akan naik menjadi P2, tetapi karena Q* tetap karena tidak ada
kemungkinan respons penawaran. Kurva penawaran dalam situasi ini berupa garis
lurus vertikal pada tingkat output, Q* Kasus ini sering terjadi pada hasil
pertanian yang umumnya mudah rusak, sehingga barang harus dijual di pasar dalam
waktu cepat.
1. Pasar Persaingan Sempurna Jangka Sangat Pendek
Adiningsih dan Kadarusman (1999:104) mengatakan
bahwa dalam jangka waktu sangat pendek, produsen tidak dapat mengubah jumlah
output yang ditawarkan di pasar. Oleh karena itu harga output dipengaruhi oleh
besar-kecilnya permintaan akan barang tersebut.
Suatu perusahaan apabila menjual outputnya akan
menerima pembayaran dari barang yang dijual. Penerimaan total (Total Revenue)
yang diperoleh perusahaan karena menjual semua produknya ke pasar adalah
sebesar harga barang per unit dikalikan kuantitas output yang terjual.[6]
TR
= P.Q Di mana TR adalah penerimaan
total, P adalah harga per unit, Q adalah kuantitas output yang dijual.
Penerimaan
marginal (Marginal Revenue) menunjukkan jumlah tambahan penerimaan yang
diperoleh produsen karena adanya tambahan satu unit output yang dijual.
MR = Q Di mana MR adalah penerimaan marginal
dan adalah perubahan.
2.
pemaksimuman
laba jangka pendek
Suatu perusahaan biasanya bertujuan memaksimumkan
laba/penjualan. Perusahaan yang bertujuan memaksimumkan laba sebaiknya
berproduksi pada tingkat output di mana penerimaan marginal sama dengan ongkos
marginal (MR =. MC). Pada pasar persaingan sempurna setiap perusahaan
menganggap kurva penerimaan marginal merupakan garis horizontal pada harga
pasar yang berlaku (MR = P = AR). Karena perusahaan percaya bahwa penerimaan
yang dihasilkan dari penjualan satu unit tambahan output adalah sebesar harga
barang itu sendiri (ingat keputusan perusahaan tidak berpengaruh pada harga).[7]
Gambar kurva pemaksimuman dibawah memperlihatkan
keputusan perusahaan individual dalam jangka pendek. Misalkan harga pasar
sebesar P*, maka kurva permintaan yang dihadapi perusahaan akan berupa garis
horizontal melalui P*, karena berapapun juga penawaran barang dari perusahaan,
harga tetap setinggi P*. Pada garis tersebut P = MR, karena setiap ada tambahan
satu unit (extra unit) barang yang dijual, tidak akan mempengaruhi harga pasar.
Laba maksimum tercapai pada saat output Q*, karena
pada Q*, harga (= MR) sama dengan MC. Besar laba yang diperoleh perusahaan
dalam jangka pendek, karena P > AC, merupakan harga (P*) dikurangi ongkos
rata-rata (AC) dikalikan kuantitas yang dijual (Q*).
Gambar kurva
pemaksimuman laba
Sumber:
Adiningsih & Kadarusman (2003: 106)
3. Keseimbangan Pasar Persaingan Sempurna Jangka Pendek
Secara
grafis dapat dibuktikan bahwa laba maksimum tercapai saat output Q*, karena
pada saat output kurang dari Q*, harga (P*) lebih besar dari MC. Akibatnya jika
output dibawah Q*, maka besarnya penerimaan yang lebih besar dari ongkos akan
hilang, sehingga laba akan turun.[8]
Sama
halnya dengan tingkat output yang lebih besar dari Q*, MC lebih besar dari P*.
Hal iri menunjukkan bahwa produksi lebih dari Q* akan menyebabkan ongkos naik
lebih cepat daripada penerimaan sehingga laba menjadi turun. Hanya pada Q*,
laba mencapai maksimum. Perhatikan juga bahwa Q* terjadi pada saat kurva MC
berslope positif. Hal ini diperlukan jika laba ingin maksimum. Jika P = MC pada
bagian kurva MC yang berslope negatif, maka syarat kedua untuk maksimalisasi
laba tidak terpenuhi.[9]
E.
Operasi
Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat
membuat beberapa perubahan tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat
dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang di dalam
jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan
tidak lagi mengeluarkan biaya tetap, semuanya adalah biaya berubah. Apabila suatu
perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak akan membubarkan
usahanya, tetapi hanya akan menghentikan kegiatan produksinya.perubahan lain
yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan
upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum. Perubahan ini akan
mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat
penyesuaian-penyesuaian tersebut keadaan dalam perusahaan dan industri akan
mengalami perubahan, dua hal yang harus diperhatikan:
·
Keadaan yang
wujud apabila permintaan bertambah
·
Keadaan yang
wujud apabila permintaan berkurang
2.9 Kurva Penawaran Industri Dalam Jangka Panjang
Perubahan-perubahan
biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan
kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran
industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk
yaitu:
• Biaya jangka panjang yang tidak
berubah
• Biaya jangka panjang yang semakin
meningkat
• Biaya jangka panjang yang semakin
menurun
F.
Kebaikan
dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna.
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna
banyak yang di gunakan sebagai pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan
analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar
yang lebih ideal dari jenis pasar lainnya. Ini di sebabkan oleh beberapa
kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai
beberapa keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan
sempurna, dalam bagian ini akan di perhatikan kebaikan dan keburukan dari pasar
tersebut.
Pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kebaikan
dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain:
1. Persaingan
sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan
sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua
konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi
produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi
dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan
adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai
corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling
efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini
harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara
keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah,
yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu
industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai
tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling
minimal.
b. Efisiensi
Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau
tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan
ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi
sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi
barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus
dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara
ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi di dalam persaingan sempurna, kedua jenis
efisiensi yang dijelaskan di atas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa di
dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung
normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang
paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang
telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perusahaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan
syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian
didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal =
biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga
mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif dicapai di dalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan
bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi
kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa
konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan
kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk
memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai
kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang
diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi
digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan
pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan
berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak
terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan
yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka
miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar
persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1.
Persaingan
sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat
dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan
tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan
teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam
jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, karena walaupun pada mulanya
suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya,
perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian.
Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan
perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi
dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas,
segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas
dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya
tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang
lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan
tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2.
Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang
diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya.
Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat
efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.
3.
Membatasi
pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan
adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk
menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4.
Biaya dalam
pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar
persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak
dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak
selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat
mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan
teknologi dan inovasi.
5.
Distribusi
pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu
menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan
tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti
distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber
daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan
sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak
digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
Daftar
Pustaka
Karim, Adiwarman. 2011. “Ekonomi
Mikro Islami”. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Adiningsih,
Sri & Kadarusman. 2003, “Teori Ekonomi Mikro”. Yogyakarta:
BPFE
Al Arif , M. Nur Rianto &
Amalia, Euis. 2010. “Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta:
Kencana
[1]
Adiwarman Karim, 2011, “Ekonomi Mikro Islami”. Hlm. 169
[2]
Ibid. hlm. 170
[3]
Ibid. hlm. 170
[4]
Sri Adiningsih dan Kadarusman, 2003, “Teori Ekonomi Mikro” Hlm. 103
[5]
M. Nur Rianto Al Arif & Dr. Euis Amalia, 2010, “Teori Mikro Ekonomi”, hlm.
220
[6]Sri
Adiningsih dan Kadarusman, 2003, “Teori Ekonomi Mikro” Hlm. 104
[7]
Ibid. hlm. 105
[8]
Ibid. hlm. 106
[9]
Ibid.
0 komentar:
Posting Komentar